Motivasi Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa

Fenomena banyaknya pengangguran yang semakin meningkat tiap harinya menjadi salah satu masalah sosial yang membutuhkan penyelesaian. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada saat ini, menjadi alasan utama bertambahnya angka pengangguran di negara ini. Ditambah lagi beberapa pabrik atau industri yang banyak merumahkan karyawannya karena mengalami kebangkrutan.

Mulai Berwirausaha dengan Sikap Mental Berbeda

KOMPAS.com - Ketika seseorang mulai berbisnis, tentu banyak ketakutan dan kendala yang dihadapi. Takut kehilangan kemapanan sebagai pegawai, yang sudah pasti terima gaji pada setiap bulan, takut kehilangan fasilitas dari kantor, hingga takut tidak dapat memenuhi kehidupan keluarga. “Sebenarnya yang paling membuat orang tidak berdaya adalah mental,” ujar motivator dan wirausahawan Tung Desem Waringin.

Pemerintah Dorong Mahasiswa Berwirausaha

Pemerintah terus mendorong munculnya wirausaha-wirausaha baru di tanah air. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Syarief Hasan mengajak mahasiswa dan generasi muda agar mau menjadi wirausaha. Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran hibah sebesar Rp 25 juta untuk mahasiswa yang memiliki business plan bagus. Dana tersebut akan dibagikan kepada 2.500 mahasiswa.

Hipmi PT Sulsel Canangkan Bulan Entrepreneur Muda

JAKARTA - Peringkat investment grade dari Fitch Ratings terhadap pemerintah Indonesia menimbulkan kekhawatiran baru. Peringkat ini, akan mengancam kedaulatan ekonomi, terutama jika generasi muda Indonesia tidak siap menjadi pemain utama. Berdasarkan hal tersebut, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (Hipmi PT) Bakorda Sulawesi Selatan (Sulsel) mencanangkan Bulan Entrepreneur Muda.

Kamis, 04 April 2013

Berikut 10 kenikmatan menjadi wirausaha yang mandiri


1. Kerja keras. Kerja keras itu nikmat. Seperti saat anda sehabis berolahraga dan merasakan cucuran keringat membasahi badan, seperti itu kenikmatan yang anda rasakan dengan menjadi wirausaha mandiri. Hasil yang anda dapat merupakan buah dari keringat tangan sendiri.

2. Atur waktu. Waktu merupakan aset penting bagi wirausahawan. Oleh karena itu, pengelolaan waktu yang baik sangat vital bagi wirausahawan. Sebagai wirausaha, anda harus mampu secara mandiri mengatur waktu untuk menjalankan jadwal-jadwal bisnis anda. Keleluasaan mengatur waktu itu bukan sekedar kebebasan menjalani hidup, tapi lebih dari itu merupakan kemerdekaan anda sebagai wirausahawan.

3. Atur strategi. Seperti pemain catur yang menyiapkan bidak-bidaknya untuk dimainkan, begitupun dengan pengusaha, mereka mesti atur strategi bisnis untuk melakukan ini-itu agar bisnisnya bertambah menjulang. Rencana dan eksekusi pun dijalankan. Sebagai pengatur strategi, anda bisa menikmati bagaimana momen-momen menegangkan dan mengharukan saat ACTION-ACTION yang anda lakukan mulai mendatangkan hasil.

4. Menikmati resiko. Resiko adalah tantangan yang anda nikmati sebagai wirausaha. Laksana melewati bongkahan batu-batu besar dan menaklukkan derasnya aliran sungai saat berarum jeram, anda tundukkan resiko terlempar dari perahu karet, terbentur batu sungai atau bahkan terjun ke dalam sungai.
Bahaya dan resiko bisnis merupakan bagian menyenangkan dari nikmat seorang wirausaha. Wirausaha sejati selalu suka tantangan dan menerobos kebekuan inovasi bisnis demi memberikan yang terbaik pada masyarakat.

5. Belajar melayani. Pelayanan adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah usaha. Sebagai wirausaha, anda dituntut mampu melayani orang lain sebaik-baiknya. Sebuah kenikmatan yang sangat membahagiakan saat anda melayani konsumen anda dengan baik. Coba rasakan…

6. Belajar melihat dari sisi berbeda. Bila selama menjadi konsumen, yang dilihat hanya soal berapa harga barang yang diinginkan dan apa manfaatnya. Namun sebagai pengusaha mandiri, anda dituntut melihat melampaui hal itu.
Bukan sebatas melihat dari sisi pengusaha seperti menghitung sisi biaya atau cost, namun juga tak bisa mengabaikan sisi konsumen seperti bagaimana mereka memandang produk anda, seberapa baik jasa/produk anda mampu melayani konsumen. Anda juga belajar bagaimana mengamati situasi bisnis terkini.

7. Menginspirasi. Bagi saya, entrepreneur atau wirausaha selalu menginspirasi. Kita bisa belajar dari kerja keras mereka, dari visi-visi mereka, dari ACTION mereka.
Semangat wirausaha menghidupkan harapan bahwa hari esok lebih baik dari hari ini. Bukan hanya bagi orang lain, menjadi wirausaha juga bisa menginspirasi diri sendiri.

8. Berbagi. Menjadi wirausaha yang mandiri berarti anda lebih punya kesempatan untuk berbagi dengan orang-orang yang tak seberuntung anda. Penghasilan besar yang anda dapatkan merupakan titipan yang harus juga diberikan pada orang-orang yang membutuhkan.

9. Ikut menyejahterakan orang lain. Menjadi wirausaha berarti membuka lapangan kerja baru. Ikut membantu orang-orang agar ACTION bersama anda. Ikut mengalirkan distribusi pendapatan ke banyak orang. Saya yakin anda pasti bahagia melakukannya.

10. Penghasilan sesuai keinginan. Dengan memilih jalan wirausaha, artinya anda sudah menetapkan diri untuk mendapatkan penghasilan sesuai keinginan. Tak ada slip gaji, tapi penghasilan yang anda terima merupakan hasil dari kerja keras dan nikmat Tuhan.

Persiapan pribadi pengusaha muda

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan utnuk menjadi pengusaha muda, yaitu kepribadian, keterampilan, kekuatan dan kemampuan merealisasikan mimpi menjadi kenyataan. keberhasilan sebuah usaha sangat ditentukan oleh sosok pribadi sang pengusaha. membangun kepribadian merupakan hal yang mutlak bagi keberhasilan sebuah usaha. 

Berikut beberapa hal yang terkait dengan usaha membangun kepribadian :

a. mengenal diri sendiri seperti mengenal karakter pribadi dan mengenal bakat dan kemampuan pribadi.
b. mempersiapkan perubahan mental seperti siap menghadapi ketidakpastian, siap mengatak "bisa", siap bekerja keras, tekun dan sabar, berani mengambil risiko dan jangan sampai rugi.
Pengusaha muda harus menguasai keterampilan dalam bidang softskil, meliputi :
- menjaga reputasi.
- membangun sebuah jaringan, maksudnya mampu bergaul dengan sebanyak mungkin teman dengan menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat, menjadi anak gaul, buat kartu nama yang menarik dan spesifik, tawarkan persahabatn yang tulus.
- naluri mengenali peluang usaha, seperti menetukan arah usaha dan minat, menumbuhkan kepekaan lingkungan dan kondisi di sekitar, menerapkan manajemen informasi.
- kemampuan persuasi dan negosiasi, seperti itikad baik untuk mencapai win-win solution, mempersiapkan diri sebelum negosiasi, meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi serta sikap yang profesional.
Banyak pendapat bahwa memulai usaha pada usia muda akan lebih berhasil dibandingkan dengan ketika suah tua, alasannya adalah sebagai berikut :
a. adanya kekuatan positif yang dimiliki kaum muda, terutama mahasisws untuk berhasil dalam dunia usaha.
b. ada peluang cukup besar berwujud potensi yang perlu dikembangkan dari status mahasiwa dan kaum muda.

merealisasiskan mimpi menjadi kenyataa, karena pengsaha yang berhasil adalah pengusaha yang mampu bermimpi, bersemangat dan bertindak untuk mencapai tujuan. mencapai mimpi dapat benar-benar tewujud denga n merubah impian menjadi visi, menyusun rencana strategis, menetapkan rencana jangka pendek dan melaksanakan usaha.
terhadap seluruh pekerjaan perlu dilakukan evaluasi untuk menentukan cara terbaik dalam pemakaian bahan baku, proses, penanganan output, serta kepuasan konsumen.usaha ini dilakukan agar dapat dikelola dengan baik, sehingga usaha dapat berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Konsepsi dasar kewirausahaan

Kita semua tahu bahwa sukses membutuhkan kerja keras karena tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Banyak orang muda yang sukses karena Semakin sering mengasah diri menjadi pengusaha, maka semakin besar peluang untuk menjadi pengusaha sukses.kerja keraspun merupakan kunci dari keberhasilan sedangkan kepandaian adalah faktor pendukung.

sukses dapat dicapai karena kepiawaian menemukan inovasi, pengemasan dan promosi. kemauan dan tujuan yang keras jelas juga merupakan cara untuk mecapai kesuksesan.
menjadi wirausahawan sekarang ini, tidak hanya sekadar dapat memulai dan mendirikan suatu usaha begitu saja, melainkan dituntut mampu megarahkan usahanya pada keadaan yang terus menguntungkan dan memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan atau terus-menerus dibandingkan para pesaingnya. karena itu, ciri umum kewirausahaan yaitu kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, kreatif dan inovatif.
wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang mnenciptakan sebuah usaha atau bisnis yang dihadapkan dengan resiko dan ketidakpastian untuk mengolah keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.
Ciri-ciri dari wirausahawan adalah :
1. Percaya diri, merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil, seorang wirausaha harus fokus pada tugas dan hasil. apapun pekerjaannya harus jelas apa hasilnya pula.
3. Berani mengambil resiko, risiko usaha pasti ada, oleh karena itu untuk memperkecil kegagalan usaha maka seorang wirausahawan harus mengetahui pekuang kegagalan.
4. Kepemimpinan, wirausahawan yang berhasil ditentukan oleh kemampuan dalam memimpin. memberikan suri teladan, berfikir positif, tidak antikritik, dan memiliki kecakapan dalam berwirausaha.
5. Keorisinilan dan keunikan dari suatu barang atau jasa merupakan hasil inovasi dan kreativitas yang diterapkan, mereka harus bertindak dengan cara yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara yang baru.
6. Berorientasi pada masa depan, memiliki pandangan jauh ke depan dan bila perlu sudah tiba lebih dahulu pada masa depan merupakan kemampuan yang biasaya ada pada setiap wirausahawan yang sukses.
sikap kewirausahawan adalah :
1. disiplin dalam melaksanakan kegiatannya.
2. komitmen tinggi dalam melaksanakan kegiataanya.
3. jujur yang harus menjadi landasan moral seorang wirausahawan.
4. kreatif dan inovatif untuk memenangkan persaingan di jagat bisnis.
5. mandiri maksudnya dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain dalam mengambil keputusan dan bertindak.
6. realistis, maksudnya mampu menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau peruatannya.
keunrungan menjadi wirausahawan adalah memiliki kebebasan mencapai tujuan, menunjukkan potensi secara penuh, mendapat laba yang maksimal, bebas melakukan perubahan, menciptakan lapangan pekerjaan dan dapat pengakuan dari masyarakat.

birokrasi pemerintah Indonesia menjadi salah satu faktor yang mempersulit tumbuhnya wirausaha di Indonesia, karena itu untuk membangun kewirausahaan di indonesia dengan mengubah paradigma, lembaga pendidikan memberikan bekal dan keterampilan berwirausaha dan dukungan pemerintah.

Rabu, 03 April 2013

Kisah Sukses Pengusaha Muda Winarto Estillo Dimulai dari Nol

Kisah Sukses Pengusaha , Winarto Estillo, Di lahirkan di Trenggalek, 30 tahun silam. Tamatan formal STM Kartanegara Kediri, Pernah Kuliah di Universitas Hang Tuah Surabaya (tinggal 4 mata kuliah untuk menyandang titel S1 teknik Perkapalan)
Sejak Sekolah STM, erwin (panggilan akrabnya) sudah bisa membiayai sekolahnya sendiri karena erwin sangat suka dan hobby berjualan aksesoris dan macam macam hiasan dinding rumah.
Selanjutnya erwin meneruskan perguruan tinggi di Universitas Hang Tuah mengambil jurusan Desain Teknik Perkapalan. Pada saat kuliah, erwin (bersama dosen) sering mendapat
proyek proyek kecil dari PT PAL Indonesia karena keahlianya mendesain Kapal dengan rancangan 3D AutoCAD serta keahliannya di bidang hitung menghitung, khusunya menghitung pernak pernih Kapal yang ada hubunganya dengan Kalkulus.
Kenapa erwin tidak sampai S1? Hanya satu alasan erwin saat itu, yaitu ingin segera membuka bisnis sendiri. Karena setelah mendapat pengalaman pengalaman saat mengerjakan proyek, erwin, lama kelamaan dengan alasan tertentu tidak membuat dirinya bangga atau merasa puas. Bahkan pernah sakit gara gara tekanan pekerjaan yang harus cepat diselesaikan.
Sejak keluar dari kampus, erwin langsung gabung dengan salah satu perusahaan multilevel NASA (perusahaan dari Jogjakarta).. erwin sukses diperusahaan ini dengan penghasilan bersih di atas 10 juta/bulan. Bahkan erwin tahun 2005 mendirikan perusahaan PT. CITRA KAYA bersama 4 orang untuk menggarap pasar agrobisnis. Dalam perjalananya perusahaan yang baru setahun berdiri tersebut pailit (merugi) dan pada akhirnya di tutup.
Erwin masih punya modal uang, erwin ngambil distributor rokok salah satu produksi pabrik di malang. Dan setengah tahun kemudian tidak berhasil. dan sejak itu, erwin terpaksa menjual semua aset miliknya termasuk mobil dan rumah.
4 bulan lamanya, erwin hanya berkutat dalam kamar kost. erwin tidak tau apa yang harus diperbuat. bahkan, menurut cerita, Erwin sempat gagab (tidak lancar) dalam berbicara, apalagi untuk memberi motivasi seperti saat Erwin menjadi pembicara (sebagai leader multilevel perusahaan NASA).
pada saat tulisan ini di tulis… “Saya tidak pernah mengatakan hal ini adalah kegagalan, saya tidak suka dengan kata kata Gagal”.. cerita Erwin dengan semangat. Ditambahkan…” Walau saat itu saya tidak punya aset usaha apa apa, tapi saya adalah seorang Pengusaha, saya punya mimpi.. silahkan baca vibrasi saya yang saya tulis di artikel,, saya punya impian 2011 membangun rumah di atas lahan 1 ha dengan luas bangunan 1000 m2 (erwin sambil menunjukkan buku artikel yang sempat di tulis pada halaman terakhir, yang Erwin buat tahun 2006)
Syukurlah, pada saat kost, Erwin dapat bantuan Cuma cuma dari General Manager (Gunawan Budiharjo) PT. Natural Nusantara (NASA)/Jogjakarta sebesar 15 Juta… saat itulah Erwin langsung terjun dalam usaha.. usaha yang dibuat ini adalah membuat 4 Gerobak untuk berjualan Singkong goreng atau Erwin sebut UmbiStik, sebelum rencana mau di kembangkan secara Waralaba, Omzet UmbiStik tidak pernah memenuhi target, Keinginanya dikembangkan dengan cara Waralaba tinggal angan angan…
Keteguhan dan semangat Erwin untuk terus tetap berpegang teguh untuk menjadi seorang pengusaha, erwin akhirnya menemukan produk yaitu produk camilan yang kemudian di sebut camilan tahu kress alhasil, produk camilan Tahu Kress sangat disukai masyarakat dengan omzet penjualan malah melebihi perkiraan. berawal dari 1 unit outlet akhirnya berkembang terus, saat ini sudah memiliki outlet lebih dari 750 unit. Bahkan sampai sekarang permintaan calon mitra untuk menjadi mitra waralabanya terus berkembang.
tidak hanya waralaba tahu kress yang saat ini erwin kerjakan, tetapi erwin saat ini juga sudah mempunyai beberapa produk waralaba yang unik unik… salah satunya adalah Rujak Es Krim dengan keunikan bumbu yang menjadi ciri khas nya….
Job Dis Erwin di perusahaan CV Indo Nusantara
konseptor pola manajemen waralaba yang berada di naungan CV Indo Nusantara
perancang bisnis untuk CV Indo Nusantara
Motivator Tim CV Indo Nusantara
desainer pemasaran dan produk untuk CV Indo Nusantara
Selain Aktivitasnya di CV Indo Nusantara, erwin juga memiliki aktifitas lain (yang saat ini juga dikerjakan), adalah
Mempunyai 2 lembaga keuangan mikro
Di akui salah satu perusahaan Multilevel, bahwa erwin adalah Master Seller dengan jenjang Emerald Manager
Pemilik bisnis internet marketer
Pemilik bisnis toko online, yang menjajakan produk perawatan tubuh, produk kesehatan, serta alat alat produksi
Pemilik Event Organiser di bidang pengetahuan ilmu bisnis
Itu adalah sekelumit kisah sukses pengusaha Erwin dalam menapaki perjuangan dalam menggapai pengusaha yang sukses, pengusaha berduit, pengusaha derwaman, pengusaha yang selalu menghargai siapapun yang berada di depannya dan menghargai semua orang yang dia temui, dan tentunya itu merupakan kisah sukses pengusaha muda. Begitupun dengan kisah yang tak kalah menariknya dari seorang bocah SMA yang meraih kesuksesan dengan menjadi "RAJA SAMPAH".

Kisah Sukses Pengusaha Muda

Indonesia banyak memiliki pengusaha-pengusaha muda yang sukses di bidangnya. Sebagian dari mereka ada yang berasal dari keluarga yang sederhana yang berjuang sekuat tenaga menghadapi kerasnya kehidupan sampai akhirnya menjadi seorang pengusaha sukses yang memiliki penghasilan sampai ratusan juta rupiah per bulan.
Untuk menjadi seorang pengusaha tidaklah mudah, butuh ketekunan, konsistensi dan pantang menyerah dalam menekuni bisnisnya. Mereka yang berhasil adalah seseorang yang tak pernah menyerah walau dengan sekeras apapun cobaan hidup menerpa.

Berikut adalah daftar pengusaha muda sukses yang berasal dari negeri kita, Indonesia tercinta.

1. Andi Nata.

Ia adalah seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia yang mengambil jurusan teknik Mesin. Sebuah upaya banting stir ia lakukan dengan mencoba menekuni bidang diluar yang sedang ia tekuni di kampusnya. Ia mencoba terjun di bisnis kuliner. Ia berbisnis masakan aqiqah identik dengan sate dan gulai kambing.

Walaupun ia sama sekali tidak bisa memasak namun karena kemauan kerasnya bahwa ia harus bisa sukses di bisnis kuliner waktu berjalan mengantarkan bisnisnya hingga beromzet ratusan juta rupiah per bulan. Kini masakannya sudah masuk ke Hotel Four Seasons dan tiga hotel bintang empat lainnya di Jakarta.

2. Annur Budi Utama

Orang yang biasa dipanggil mas bonbon ini pernah kuliah di UGM jurusan Teknik Industri tahun 2008, berumur 21 tahun ini adalah pemilik Deepublish Company yang ditaksir memiliki income hingga 200 juta per bulan. 

Ia mengungkapkan bahwa rahasia suksesnya adalah langsung action jangan terlalu banyak teori. Dalam berbisnis memang wajib turun di lapangan bukan hanya membahas strategi secara berkepanjangan tanpa bertindak. Setiap apapun yang ditekuni haruslah fokus karena jika setengah-setengah hasilnya tidak akan maksimal. 

3. Nurana Indah Paramita

Bermodalkan 5 juta rupiah, ia dan teman2nya di Institut Teknologi Bandung berhasil mengembangkan pembangkit listrik bernilai jutaan dolar melalui T-Files marine current turbine (turbin arus air laut T-Files).

Ia mulai menekuni pengembangan turbin dari arus air laut sejak tahun 2005. Saat itu mereka harus mengikhlaskan uang saku selama kuliah hingga terkumpul Rp 5 juta. Meski mereka belum mendapat perhatian dari pemerintah, tim tersebut terus mengembangkan teknologi turbin secara nyata. 

Kini turbin T-Files nya sudah terpasang sudah terpasang di beberapa pulau di Indonesia seperti Lombok, Jawa dan Bali. Ia bahkan mampu menarik perhatian PLN hingga kontrak 1 megawatt pun akhirnya ditandatangani dan rupiah pun selalu mengalir di kantongnya.

4. Fauzan Adhima Efwandaputra

Ia adalah pengusaha muda berikutnya asal Indonesia yang berbisnis pembuatan sepatu buatan tangan atau handmade shoes. Bermarkas di Bandung ia menjalankan bisnisnya dengan menargetkan konsumen yang memiliki selera tinggi (harga mahal). Harga jual berkisar antara Rp 495.000-Rp 923.000 per pasang.

Selain memiliki toko ritel di Bandung, ia juga memasarkan sepatu buatannya itu ke berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, dan Bali. Kini Fauzan meraup omzet Rp 50 juta setiap bulan, dengan margin keuntungan 10%-15% dari omzet.

Kisah Sukses Mantan Seorang Petugas Keamanan Jadi Pengusaha Real Estate

Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya.
Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan kerasnya kehidupan di ibukota.
Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan ibarat roda yang berputar.

Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada diatas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan 50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks perumahan Pesona Depok.
Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. “Karena mereka bekerjalah saya mendapat rezeki.”, katanya. Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk
memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu. “Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri.” Katanya.
Prinsip manajemen “Bismillah” itu telah dilakukan ketika mulai berusaha pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman,sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15 meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan.
Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar 10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin, zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa berhasil. Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51 juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli tanah,
membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2. Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4 masih dalam tahap pematangan tanah.
Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat. Setelah itu, ketika
beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada perbedaan antara bawahan dan atasan. Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini.

“Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya.” Kata pria yang sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat menanam padi. “Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda kalau kita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh”. Kata Fauzi.
Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. “Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial.” Katanya.
Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan selebihnya dipakai sebagai modal usaha. Sejak empat tahun lalu, ada Rp 70 milyar yang digunakan untuk kegiatan sosial.

“Jadi, keuntungan perusahaan ini adalah nol.” Kata Fauzi. ” Jika setiap bangun pagi , kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang
telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia”

sumber  http://arifperdana.wordpress.com/2007/10/28/kisah-sukses-mantan-seorang-petugas-keamanan/

Kisah Sukses Seorang Wirausahawan Sosial

Peringatan 70 tahun usia Bambang Ismawan, lahir 7 Maret 1938, ditandai dengan terbitnya dua buku. Buku pertama berjudul Bambang Ismawan Bersama Wong Cilik dan buku kedua Mazmur Ismawan.

Delapan puluh dari 284 halaman buku pertama berisi perjalanan hidup Bambang Ismawan, lengkapnya Fransiskus Xaverius Bambang Ismawan, mulai dari desa kelahirannya di Babat, Lamongan, Jawa Timur, sampai di Jakarta, tepatnya di Cimanggis, Jawa Barat; sisanya sekitar 200 halaman berisi komentar-komentar teman, kolega, dan orang-orang yang pernah bersentuhan dengan Bambang Ismawan atau Bina Swadaya, yayasan yang menaungi berbagai usaha Bambang Ismawan bersama sejumlah kerabatnya.

Adapun buku kedua berisi napak tilas jejak langkah Bambang Ismawan, sebuah perjalanan retret bersama istri, Sylvia Ismawan, dan sejumlah teman dekat selama tujuh hari, menziarahi berbagai tempat di Jawa, dari Babat sampai Cimanggis. Kedua buku terangkai sebagai kisah sukses seorang wirausahawan sosial Bambang Ismawan.

Nama Bambang Ismawan tak bisa dipisahkan dengan Yayasan Bina Swadaya, sebuah yayasan yang semula bernama Yayasan Sosial Tani Membangun, didirikan bersama I Sayogo dan Ir Suradiman tahun 1967. Komitmen dan perhatiannya pada pemberdayaan masyarakat kecil (wong cilik) sudah terlihat sejak menjadi mahasiswa FE UGM—yang tidak mau menjadi pengusaha seperti umumnya alumni fakultas ekonomi pada masa itu—membawa Bambang Ismawan terlibat dalam kegiatan alternatif pemerintah yang dulu dikenal sebagai organisasi nonpemerintah (ornop), nongovernment organization (NGO), tetapi kemudian dia introdusir nama lembaga swadaya masyarakat (LSM), sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang kemudian dipakai sebutan umum segala kegiatan yang tidak berasal dari pemerintah, baik yang memfokuskan kegiatan advokasi maupun aksi langsung.

Bambang Ismawan bersama Bina Swadaya dikenal sebagai pelopor gerakan LSM yang berusaha mandiri, tidak tergantung dari bantuan, lewat berbagai usaha—dalam buku kedua disebutkan sebagai LSM terbesar di Asia Tenggara—karena itu pernah disindir sebagai membisniskan kemiskinan pada era tahun 1980-an. Namun, pada satu dekade kemudian, Bambang membuktikan langkah yang dia lakukan selama ini tidak keluar dari jalur pemberdayaan.

Koperasi yang dirintis awal kegiatan Bina Swadaya membuktikan masyarakat bisa mandiri, yaitu orang memperoleh kepastian atas hak miliknya, yang sejalan dengan pemikiran sosiolog Hernando de Soto, yaitu kepastian hak milik dipenuhi antara lain lewat sertifikasi tanah. Dalam konteks kemudian, mengaku berkali-kali bertemu pemenang Nobel dari Bangladesh, Muhamad Yunus, apa yang dilakukannya dalam menggerakkan swadaya masyarakat adalah mengadvokasi dan memberikan semangat bekerja pada masyarakat.

Bina Swadaya yang dirintis dan dikembangkannya saat ini dari sisi sebuah usaha dengan omzet Rp 20 miliar, 900 karyawan tetap, melayani secara langsung 100.000 keluarga miskin. Pusdiklat di Cimanggis sudah melatih sekitar 7.000 pimpinan LSM pengelola pemberdayaan masyarakat, penerbitan majalah luks pertanian Trubus yang terbit pertama tahun 1969 kini dengan oplah 70.000 eksemplar, penerbitan buku-buku pertanian sejak 25 tahun lalu disusul buku-buku kesehatan, keterampilan, dan bahasa, 12 toko pertanian di Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

Bina Swadaya tidak lagi sebuah LSM yang kegiatannya mengandalkan dana pihak ketiga. Dalam usia 70 tahun, setelah 40 tahun lebih menangani Bina Swadaya sebagai Ketua Pengurus, resmi Bambang menyerahkan tongkat kepemimpinan pada Nico Krisnanto, mantan bankir yang sudah beberapa tahun belakangan ini magang di Bina Swadaya.

Tiga jalur

Dalam rencana kerja 10 tahun yang akan datang, Bina Swadaya ingin menjadi LSM yang besar dengan karyawan 5.000 orang pada tahun 2015 (buku pertama, hal 46), dengan tetap berpijak pada roh dan semangat awal, yakni pemberdayaan wong cilik. Sebutan macam-macam, akhirnya tepat yang dirumuskan untuk sosok Bambang Ismawan oleh Harry Tjan Silalahi, ”menolong wong cilik bukan karena merasa sebagai orang besar” (buku pertama, hal 25), menurut Frans Magnis Suseno SJ, ”berusaha di tingkat akar rumputbukan bagi masyarakat, melainkan bersama masyarakat untuk memperbaiki kehidupan mereka” (buku pertama, hal 111).

Menurut Bambang, untuk memberdayakan masyarakat dibutuhkan tiga jalur sebagai pegangan kerjanya selama lebih dari 40 tahun (buku pertama, hal 22-23). Jalur pertama lewat pengembangan kelembagaan. Lewat koperasi berbasis komunitas Bina Swadaya mendampingi lebih dari 20 juta keluarga bekerja sama dengan sejumlah lembaga. Lewat jalur ini koperasi yang digagas pertama kali oleh Bung Hatta sebagai usaha pemberdayaan masyarakat tetapi terperosok berhadapan dengan pengembangan ekonomi yang bermotif utama keuntungan margin, oleh Bina Swadaya dibuktikan sebagai lembaga yang tepat bagi pemberdayaan masyarakat.

Jalur kedua lewat jalur pengembangan ekonomi mikro. Menabung, kebajikan yang mungkin aneh di zaman konsumeristis sebagai penggerak roda ekonomi sekarang, oleh Bambang Ismawan dihidupkan sebagai jalur kedua pemberdayaan.

Dia beri contoh, di Cisalak para bakul harus membayar bunga 20 persen per bulan, di Muara Karang nelayan didera 50 persen bunga. Mengapa? Karena mereka tidak biasa menabung, tidak menyisihkan sebagian pendapatannya untuk disimpan. Yang perlu adalah pengubahan paradigma tentang sikap mengenai uang, lebih jauh tentang sikap hidup.

Bina Swadaya sejak tahun 1970-an mendorong masyarakat rajin menabung. Untuk usaha ini disalurkan kredit mikro bagi lebih dari sejuta orang di berbagai kota, dan tengah mengadopsi sistem Association for Social Advancement (ASA) yang dikembangkan Muhamad Yunus dari Bangladesh lewat Grameen Bank.

Jalur ketiga lewat promosi produk unggulan. Lewat majalah Trubus sudah diperkenalkan paling sedikit 19 produk unggulan yang mengangkat taraf hidup rakyat. Ada agroekspo, pengembangan burung walet, virgin coconut oil, anthurium, lobster air tawar, buah merah, sarang semut, dan lain-lain yang berdampak pada tumbuhnya lebih dari 4.000 industri agrobisnis.

Menurut Bambang, jalur tersulit dari tiga jalur itu adalah jalur kedua. Ada gesekan dan konflik kepentingan. Beberapa orang menyatakan tidak sanggup mengubah peran dari pendamping menjadi tukang tagih yang harus menjamin pengembalian pinjaman, sampai terjadi seorang direktur memperkarakan pengurus yayasan; suatu pekerjaan sulit sebab mengubah paradigma berpikir yang telanjur salah kaprah, dari meminjam uang berarti siap ngemplang menjadi siap mengembalikan.

Aktivitas Bambang diawali dengan keterlibatannya dalam organisasi yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat kecil, terutama sejak tinggal di Asrama Realino Yogyakarta dengan tempaan pemahaman tentang politik oleh Pastor Beek SJ. Adapun tempaan dan komitmen pada rakyat kecil dia belajar dan memperoleh penguatan dari Pastor John Dijkstra SJ, untuk masalah keuangan dari Pastor Christian Melchers SJ. Ketiga sosok itulah yang membentuk Bambang Ismawan sebagai seorang social entrepeneur yang tidak bergantung pada pihak ketiga, tetapi melakukannya secara berkelanjutan karena mampu berkembangberdasarkan penghasilan yang diperoleh dari pelayanan itu sendiri (buku pertama, hal 32-33).

Ada kesamaan antara wirausaha dan wirausaha sosial, yakni sama-sama mencari uang. Perbedaannya, wirausaha bertujuan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, wirausaha sosial bertujuan meningkatkan nilai kesejahteraan anggota masyarakat yang menjadi target pelayanannya. Sosok Bambang Ismawan teringkas dalam kedua buku itu. Dialah seorang wirausahawan sosial dengan payung Bina Swadaya sebagai LSM. Bina Swadaya melakukan kegiatan bisnis untuk mendapatkan keuntungan dan keuntungan itu untuk memberdayakan masyarakat (buku pertama, hal 33).

Rumah tanpa pagar

Sebagai wirausahawan sosial, Bambang mencita-citakan masyarakat Indonesia simbolis sebuah rumah tanpa pagar, rumah tanpa palang dengan halaman yang sama. Dalam kisah perjuangan menegakkan keadilan dan mempresentasikan hak-hak rakyat, tidak akan dijumpai cara-cara kekerasan seperti turun ke jalan atau teriak demo ”mendampingi wong cilik” atau ”memberdayakan masyarakat akar rumput”. Lewal Bina Swadaya ia turun ke lapangan, tidak secara fisik menjadi petani, menjadi bankir, atau menjadi tukang becak. Ia menggerakkan sarana dan ajakan agar masyarakat sendiri berubah sehingga bukankah itu cita-cita dan cara kerja yang seharusnya diambil oleh para penggiat masyarakat: mengubah paradigma cara berpikir dan memberikan sarana untuk itu.

Sebagai persembahan ulang tahun, kedua buku ini nyaris tidak banyak beda dalam hal mendudukkan sosok Bambang Ismawan.

Sebagian besar halaman buku pertama diisi oleh komentar dan tanggapan orang lain. Buku kedua berisi perjalanan napas tilas, sekaligus melukiskan bagaimana refleksi selama perjalanan disampaikan oleh Bambang yang kemudian direkam apik oleh Eka Budianta. Buku kedua melengkapi, memberikan kidung pujian (mazmur) untuk sepak terjang Bambang Ismawan selama 70 tahun, 44 tahun di antaranya dalam Bina Swadaya. Untuk itu buku pertama dan kedua harus dibaca bersama-sama, keduanya saling melengkapi. Begitu dibaca bersama, akan kelihatan banyak kisah dan pernyataan yang diulang-ulang, tumpang tindih, baik dalambuku pertama sendiri maupun dalam buku pertama dan kedua sekaligus.

Masih ada cita-cita Bambang yang belum terpenuhi, di antaranya ingin mendirikan koperasi yang benar-benar koperasi untuk rakyat kecil termasuk di dalamnya kegiatan simpan pinjam. Koperasi merupakan sarana masyarakat untuk mandiri, terlihat besarnya peranan gugus-gusus wilayah (guswil) yang berada di lapangan, apalagi guswil-guswil itu akan diubah menjadi koperasi. Koperasi yang dibayangkan tidak sekadar koperasi simpan pinjam, tetapi koperasi dalam layanan menyimpan, meminjam dan konsultasi (jasa pengembangan proyek), dan pengembangan masyarakat.

Jalan panjang melanjutkan cita-cita masih terbentang, seperti dikritik F Rahardi menyangkut bagaimana menjadikan guswil-guswil itu benar-benar menjadi tumpuan harapan rakyat dengan contoh kasus aktual masalah rawan pangan.

Sumber: http://kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.04.14.02164688

Kisah Sukses Orang Indonesia Yang Mendirikan Pabrik Tempe Di Negeri Sakura

Terlahir di kota kecil Grobogan, Jawa Tengah ternyata tidak menyurutkan semangat juang Rustono (43) untuk meraih mimpi besarnya. Siapa sangka bila seorang mantan bell boy Hotel Sahid Yogyakarta ini sekarang bisa sukses merintis usaha tempe di negeri sakura (Jepang) serta mendapatkan gelar khusus yakni The King of Tempe.



usaha tempe 200x150 Sukses Merintis Usaha Tempe di Negeri Sakura

Meskipun bisnisnya kini telah berkembang dengan pesat, namun perjalanan suksesnya dalam membangun usaha tempe tidaklah semulus apa yang kita bayangkan. Setelah memutuskan untuk menuntut ilmu di Akademi Perhotelah Sahid pada tahun 1987, Ia kemudian merintis karirnya sebagai seorang bell boy di Hotel Sahid Yogyakarta hingga bertahun-tahun lamanya. Pengalaman inilah yang kemudian mempertemukan Rustono dengan seorang wanita asli Jepang bernama Tsuruko Kuzumoto, yang kini telah dipersunting sebagai istrinya.

Di tahun 1997, Rustono memutuskan untuk hijrah ke Kyoto, Jepang untuk melanjutkan hidup baru bersama istri tercintanya. Dari sinilah perjuangan Rustono mulai dirintis dari awal. Ia bekerja di beberapa perusahaan Jepang mulai dari perusahaan sayur-mayur higga perusahaan roti yang semuanya menuntut ketelitian dan tanggungjawab cukup besar dari para karyawannya. Rustono yang saat itu berprofesi sebagai seorang karyawan, mendapatkan banyak ilmu dari masyarakat di negeri matahari terbit tersebut, baik dari perilaku hidup sehari-hari maupun dari segi etos kerja para karyawan yang relatif cukup tinggi.


Awal Merintis Usaha Tempe

pengusaha sukses 133x200 Sukses Merintis Usaha Tempe di Negeri Sakura
Berbekal pengalaman dan pengetahuannya di beberapa sektor industri, hati kecil Rustono mulai terdorong untuk membuka peluang bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya di Negara Jepang. Terinspirasi dari makanan nato (sebangsa makanan dari kedelai yang rasanya sangat khas orang Jepang), ayah dari Noemi Kuzumoto ini mencoba menekuni sektor bisnis makanan dan membuat tempe dengan sedikit pengetahuan yang pernah Ia ketahui.

Proses trial and error Ia jalani kurang lebih selama empat bulan, bahkan Ia rela pulang ke Indonesia selama tiga bulan hanya untuk belajar membuat tempe yang lezat dari 60 pengrajin tempe di seluruh Pulau Jawa. Kuatnya tekad dan semangat Rustono untuk terus belajar memproduksi tempe, akhirnya membuahkah hasil manis sehingga Ia berhasil membuat tempe yang lezat dengan bantuan ragi dari Indonesia, dan memanfaatkan sumber mata air di sekitar kediaman mertuanya.

Setelah berhasil memproduksi tempe dengan sempurna, ternyata masih banyak kendala usaha yang dihadapi oleh Rustono. Salah satunya yaitu mengenai izin produksi di Negara Jepang yang cukup rumit (harus melalui berbagai tahap penelitian dan tes), serta kendala iklim alam yang kurang bersahabat karena memiliki kelembapan udara kurang dari 60%, sehingga proses fermentasi tempe tidak bisa berjalan maksimal tanpa bantuan peralatan khusus yang bisa menjaga kestabilan cuaca.

Semua kendala tersebut dijadikannya sebagai sebuah tantangan baru, hingga pada akhirnya Ia berhasil mengantongi perizinan dari pemerintah setempat dan memasarkan produk tempenya dengan merek Rusto Tempeh yang dilengkapi dengan ilustrasi gambar suasana kehidupan kampung di Pulau Jawa. Dengan memanfaatkan kemasan produk 200 gram, sekarang ini kapasitas produksi Rusto Tempeh bisa mencapai 16.000 bungkus setiap lima hari. Ia memasarkan produk tempenya hampir ke seluruh kota di Jepang, baik di perusahaan jasa boga, rumah makan vegetarian, toko swalayan, sekolah-sekolah, hingga ke beberapa rumah sakit di Fukuoka.

Kerja keras dan semangat juang Rustono di negeri sakura, kini telah terbayar dengan keberhasilan usaha tempe yang Ia rintis. Bila dulunya usaha tempe Rustono dijalankan di rumah kecilnya, kini suami Tsuruko Kuzumoto ini telah membangun pabrik tempe di kawasan pinggir hutan yang bermata air dan memanfaatkan lahan seluas 1.000 meter2. Semoga kisah pengusaha sukses dari Grobogan, Jawa Tengah ini memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk segera memulai usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

sumber: http://bisnisukm.com/sukses-merintis-usaha-tempe-di-negeri-sakura.html